 |
| JNE ekspres |
akan ku rebut dari tanggannya restu menjadi miliku, kursi pelaminan biru di mlama pengantin janur kuning menggias diruang tamu, engkau seorang kekasih pertama senganja dantang melarikan dia, penjahat cinta bertopengkan dewa sungguh pnegecut kau bersandiwara akan ku rebut dari tangganya karna dia restu mejadi miliku, kursi pelaminan biru di malam pengantian, tapi becana datang mlanda dia istriku tercinta, tanpa seijinku telah dimana tak tau dimana,oh rimbaya.
dalam keheningan malam kudengarkan lagu sebagai pelepas rinduku padamu rasa tak kuasa cintaku padamu, mejelang lamapun ku kenang dirimu, hati tersa merinti dalam kerindua-kerinduan, akan ku kenang selalu saaat perpisahan dan aku merasakan kecupan bibirmu dengan derai air matamu dan kau bisikan, harapan hatiku semoga bersabar dan tabahkan hati dalam penantian.hati terasa merintih dalam kerindua,akan ku kenang selalu dan masih aku rasakan kecupan bibir matamu dengan derai air matamu dan kau bisiskan kata-kata cinta semoga bersabar dalam penantian.
jangan pura-pura engkau menangis kebencianku tak dapat kau tukar dengan air mata sakit di hatiku oleh tajamnya pisau belati,aku bukan bersedih karna pernikahanmu yang membuat kecewa kau dustai aku sekian lama bercinta denganku tapi kau menikah dengan orang lain kejamnya dan teganya alsanamu saja,
khana engkaulah gadis india engkaulah gadis pujaa senyum serta gayamu sungguh mempesona,pandang matamu penuh cahaya mengundang rasa ingin bercinta aduhai kana engkaulah bagaikan sekuntung bunga mawar berseri khana membuat hati tergoda, pandang matamu peuh cahaya mengundang ingin bercinta bagaikan sekuntum bunga mawar berseri khana membuat hati tergoda. kemana akan kubawa derita hati yang terluka dendam benci karena cinta walaupun emas permata namun akhirnya kau membuat luka sungguh kejamnya dirimu pada diriku, air susu kau balas dengan air tuba akupun memnyadari orang tak punya tapi jangan diriku terlalu kau hina walau bagi diriku tiada mengapa tapi bagi diriku biarlah derita ini kau tanggung sendiri tiada berarti, yang lalu biarlah berlalu lupakan saja semua lebih baik kita berpisah kalau kau tau begini tak mau aku bercinta air susu kau balas dengan air tuba.
terlalu mahal harus ku bayar kecuranganmu dengan air mata, tumbuh memang tumbuh sayang tebu berduri menusik hati layar berlayar perahu kayu biarlah kini tanpa dirimu, katanya tebu manis airnya tumbuh memang tumbuh sayang memang sayang tebu berduri menusuk hati,lama ku tunggu kejjuranmu terkadang harus menebus kekecewaaan, terlalu mahal harus ku bayar kecuranganmu dengan air mata. katanya tebu manis airnya tumbuh memang tumbuh sayang-sayang tebu berdur menusuk hati layar berlayar perahu kayu biarlah kini tanpa dirimu. katanya tebu manis airnya tanam di dalam hati sayang tebu berduri menusik hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar